Selasa, 15 Mac 2011

Masa Projek 2nd 5 Anggerik ( 2011)...

Kisah Sedih Seorang Ibu

Add caption

Ini kisah sedih seorang ibu. Takkan ada seseorang
lain yang akan dapat menggantikan tempat seseorang ibu di dunia ini. Ni
cerita lama. Aku saje je cerita semula kisah yang sedih ni. Sebab
seseorang nak tahu cerita ni dengan lebih lanjut. Jadi aku letak dalam
blog ni.

Cerita ni
dalam bentuk luahan hati seorang anak yang kesedihan akibat kelalaian
atau dengan kata lain kederhakaannya kepada seorang ibu!

Cerita si anak.....

Ibuku buta sebelah mata!
Aku benci ibuku… Dia amat
memalukanku!
Tugas harian dia ialah memasak untuk pelajar dan guru
untuk menyara keluarga kami.

Pada suatu
hari semasa di sekolah rendah, ibuku datang ke sekolah untuk bertanya
khabar.
Aku sungguh malu. Mengapa dia sanggup melakukan ini
kepadaku?!
Aku tidak pedulikan dia dengan menunjukkan wajah benci
kepadanya dan terus lari.

Keesokan harinya
salah seorang rakan darjah berkata, “EEEE, ibumu hanya ada satu mata!"
Ketika
itu aku hanya ingin membenamkan diriku. Aku juga mahu ibuku hilang dari
hidupku!
Oleh itu aku berjumpa dengannya dan berkata, “Jika engkau
hanya mahu menjadikan diriku bahan ketawa, alangkah baiknya kalau kau
mati saja?!!!”

Ibuku hanya berdiam diri!!!

Aku tidak pun sejenak berhenti dan berfikir akan apa
yang telah aku katakan kepadanya kerana aku tengah marah ketika itu..
Aku
langsung tidak peduli akan perasaannya…

Aku
ingin keluar dari rumah itu…
Oleh itu aku belajar bersungguh-sungguh
dan akhirnya dapat melanjutkan pelajaran ke Singapura.
Kemudian aku
berkahwin. Aku membeli rumah sendiri dan mendapat anak. Aku amat gembira
dengan kehidupanku.

Suatu hari ibuku
datang menziarahiku. Sudah lama dia tidak berjumpa denganku dan tidak
pernah berjumpa cucunya!.
Bila dia berdiri di depan pintu rumahku,
anakku mentertawakannya...
Aku menjerit kepadanya, “Sanggup engkau
datang ke sini dan menakutkan anakku!"KELUAR DARI SINI SEKARANG!!!
Dengan
pantas ibuku menjawab “Maaf, Saya tersilap alamat” dan terus
menghilangkan diri.

Satu hari surat jemputan untuk perjumpaan
pelajar-pelajar lama sampai ke rumahku..
Oleh itu aku telah
memberitahu isteriku yang aku akan pergi untuk urusan perniagaan…

Selepas perjumpaan itu, aku telah pergi ke rumah
usang ibuku hanya untuk ingin tahu!!!.
Jiran memberitahuku yang ibuku
telah meninggal…
Aku tidak menitiskansetitik airmata pun!!

Jiran itu telah menyerahkan kepadaku sepucuk surat
yang ibuku ingin aku membacanya…
“Anakku yang dikasihi, Ibu selalu
teringatkan kamu setiap masa…
Ibu minta maaf kerana datang ke
Singapura dan telah menakutkan anakmu.
Ibu gembira kerana kamu akan
datang
ke perjumpaan pelajar-pelajar lama…
Tetapi ibu mungkin
tidak dapat bangun
untuk berjumpa denganmu.
Ibu minta maaf kerana
sentiasa memalukan kamu
semasa kamu sedang membesar.

Kamu
mungkin tidak tahu…. Semasa kamu masih kecil, kamu telah mendapat
kemalangan dan hilang satu mata........
Sebagai ibu, aku tidak
sanggup melihat anaknya membesar dengan satu mata...
Oleh itu… Aku
memberi salah satu mataku kepada kamu…
Aku amat berbangga kerana anak
lelakiku dapat melihat dunia ini dengan mata ibumu ini…

…Dengan kasihku kepadamu…
…IBUMU…



Sabda Rasullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: Dia
memberitahu kamu supaya taat kepada Allah dan RasulNya sentiasa. Selepas
itu taatlah kepada ibumu kemudian ibumu kemudian ibumu kemudian ayahmu!

Wassalam...

Isnin, 14 Mac 2011




Kisah Sedih Si Gadis Miskin



Kisah Sedih Si Gadis Miskin Sudah menjadi kehendak Allah memberinya cobaanberupa penyakit kronis yang bersarang dan sudah bertahun-tahun iarasakan. Ini adalah cerita kisah seorang gadis yang bernama Muha.Kisah ini diriwayatkan oleh zaman, diiringi dengan tangisan burung danratapan ranting pepohonan.
Muha adalah seorang gadis remaja yang cantik. Sebagaimana yang telahkami katakan, sejak kecil ia sudah mengidap penyakit yang kronis.Sejak usia kanak-kanak ia ingin bergembira, bermain, bercanda danbersiul seperti burung sebagaimana anak-anak yang seusianya. Bukankahia juga berhak merasakannya
Sejak penyakit itu menyerangnya, ia tidak dapat menjalankan kehidupandengan normal seperti orang lain, walaupun ia tetap berada dalampengawasan dokter dan bergantung dengan obat.
Muha tumbuh besar seiring dengan penyakit yang dideritanya. Ia menjadiseorang remaja yang cantik dan mempunyai akhlak mulia serta taatberagama. Meski dalam kondisi sakit namun ia tetap berusaha untukmendapatkan ilmu dan pelajaran dari mata air ilmu yang tak pernahhabis. Walau terkadang bahkan sering penyakit kronisnya kambuh yangmemaksanya berbaring di tempat tidur selama berhari-hari.
Selang beberapa waktu atas kehendak Allah seorang pemuda tampan datangmeminang, walaupun ia sudah mendengar mengenai penyakitnya yang kronisitu. Namun semua itu sedikit pun tidak mengurangi kecantikan, agamadan akhlaknya...kecuali kesehatan, meskipun kesehatan adalah satu halyang sangat penting. Tetapi mengapa
Bukankah ia juga berhak untuk menikah dan melahirkan anak-anak yangakan mengisi dan menyemarakkan kehidupannya sebagaimana layaknyawanita lain
Demikianlah hari berganti hari bulan berganti bulan si pemudamemberikan bantuan materi agar si gadis meneruskan pengobatannya disalah satu rumah sakit terbaik di dunia. Terlebih lagi dorongan morilyang selalu ia berikan.
Hari berganti dengan cepat, tibalah saatnya persiapan pesta pernikahandan untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Beberapa hari sebelum pesta pernikahan, calonnya pergi untukmenanyakan pengerjaan gaun pengantin yang masih berada di tempat sipenjahit. Gaun tersebut masih tergantung di depan toko penjahit. Gauntersebut mengandung makna kecantikan dan kelembutan. Tiada seorang punyang tahu bagaimana perasaan Muha bila melihat gaun tersebut.
Pastilah hatinya berkepak bagaikan burung yang mengepakkan sayapputihnya mendekap langit dan memeluk ufuk nan luas. Ia pasti sangatbahagia bukan karena gaun itu, tetapi karena beberapa hari lagi iaakan memasuki hari yang terindah di dalam kehidupannya. Ia akan merasaada ketenangan jiwa, kehidupan mulai tertawa untuknya dan ia melihatadanya kecerahan dalam kehidupan.
Bila gaun yang indah itu dipakai Muha, pasti akan membuatpenampilannya laksana putri salju yang cantik jelita. Kecantikannyayang alami menjadikan diri semakin elok, anggun dan menawan.
Walau gaun tersebut terlihat indah, namun masih di perlukan sedikitperbaikan. Oleh karena itu gaun itu masih ditinggal di tempat sipenjahit. Sang calon berniat akan mengambilnya besok. Si penjahitmeminta keringanan dan berjanji akan menyelesaikannya tiga hari lagi.Tiga hari berlalu begitu cepat dan tibalah saatnya hari pernikahan,hari yang di nanti-nanti. Hari itu Muha bangun lebih cepat dansebenarnya malam itu ia tidak tidur. Kegembiraan membuat matanya takterpejam. Yaitu saat malam pengantin bersama seorang pemuda yangterbaik akhlaknya.
Si pemuda menelepon calon pengantinnya, Muha memberitahukan bahwasetengah jam lagi ia akan pergi ke tempat penjahit untuk mengambilgaun tersebut agar ia dapat mencobanya dan lebih meyakinkan bahwa gaunitu pantas untuknya. Pemuda itu pergi ke tempat penjahit danmengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi terdorong perasaanbahagia dan gembira akan acara tersebut yang merupakan peristiwaterpenting dan paling berharga bagi dirinya, demikian juga halnya bagidiri Muha.
Karena meluncur dengan kecepatan tinggi, mobil tersebut keluar daribadan jalan dan terbalik berkali-kali. Setelah itu mobil ambulansdatang dan melarikannya ke rumah sakit. Namun kehendak Allah berada diatas segalanya, beberapa saat kemudian si pemuda pun meninggal dunia.Sementara telepon si penjahit berdering menanyakan tentang pemuda itu.Si penjahit mengabarkan bahwa sampai sekarang ia belum juga sampai kerumah padahal sudah sangat terlambat.
Akhirnyai penjahit itu tiba di rumah calon pengantin wanita. Sekalipun begitu, pihak keluarga tidak mempermasalahkan sebabketerlambatannya membawa gaun itu. Mereka malah memintanya agarmemberitahu si pemuda bahwa sakit Muha tiba-tiba kambuh dan sekarangsedang dilarikan ke rumah sakit. Kali ini sakitnya tidak memberi Muhabanyak kesempatan. Tadinya sakit tersebut seakan masih berbelas kasihkepadanya, tidak ingin Muha merasa sakit. Sekarang rasa sakit itubenar-benar membuat derita dan kesengsaraan yang melebihi penderitaanyang ia rasakan sepanjang hidupnya yang pendek.
Beberapa menit kemudian datang berita kematian si pemuda di rumahsakit dan setelah itu datang pula berita meninggalnya sang calonpengantinnya, Muha.
Demikian kesedihan yang menimpa dua remaja, bunga-bunga telah layu danmati, burung-burung berkicau sedih dan duka terhadap mereka. Malamyang diangan-angankan akan menjadi paling indah dan berkesan itu,berubah menjadi malam kesedihan dan ratapan, malam pupusnyakegembiraan.
Kini gaun pengantin itu masih tergantung di depan toko penjahit. Tiadayang memakai dan selamanya tidak akan ada yang memakainya. Seakan gaunitu bercerita tentang kisah sedih Muha. Setiap yang melihatnya pastiakan bertanya-tanya, siapa pemiliknya.